Rabu, 02 Agustus 2017

Sejarah Batu Bacan, Jenis, dan Harga Jualnya

Sejarah batu bacan sering membuat penasaran orang, terutama mereka yang mengaku sebagai pencinta batu mulia bacan. Batu bacan adalah salah satu batu mulia asal Indonesia yang harganya terbilang mahal. Walaupun harganya terbilang mahal, tetapi bagi sebagian orang hal tersebut tak menjadi masalah asalkan mereka bisa merasakan khasiat batu bacan. Sudah banyak yang tahu jika batu bacan tak hanya digunakan untuk perhiasan semata, tetapi orang-orang sering menggunakannya untuk tujuan tertentu, seperti penglaris, menambah wibawa, menambah daya tarik dan sebagainya.
asal usul batu bacan doko,khasiat batu bacan,batu bacan termahal,batu bacan garut,pengertian batu bacan,
Baca juga : Sejarah Batu Akik dan Manfaatnya
Menurut sejarah batu bacan, batu mulia ini berasal dari daerah timur Indonesia, yaitu pulau Maluku. Mengapa batu mulia yang harganya sampai jutaan rupiah tersebut dinamakan dengan batu bacan? Namanya batu bacan tersebut ternyata berasal dari tempat dimana batu bacan ditemukan, yaitu pulau bacan, tepatnya di pulau Kasiruta. Dari pulau situlah batu bacan ditemukan, diproduksi dan dipasarkan sampai ke luar negeri. Tak heran, jika pulau bacan menjadi ternama di mancanegara karena memang salah satu pulau di Maluku tersebut adalah penghasil batu mulia yang banyak dicari oleh masyarakat.

Bagi Anda yang mengaku pencinta batu bacan, tentunya Anda sudah tahu jika batu ini tak hanya dihadirkan dalam satu jenis saja, melainkan ada 2 jenis batu bacan yang dikenal di masyarakat, yaitu batu bacan doko dan palamea. Menurut sejarah batu bacan, batu doko ditemukan di desa Doko Kepulauan Kasiruta, sedangkan batu yang satunya, yaitu palamea ditemukan di desa Palamea yang masih termasuk desa di Pulau Kasiruta juga. Yang membedakan keduanya adalah Doko warnanya hijau tua dan palamea berwarna hijau kebiru-biruan.

Sebenarnya, batu bacan ini tak hanya memiliki 2 warna saja. Adapula batu bacan memiliki warna keunguan, merah, putih bening, putih susu, atau warna coklat. Namun, menurut sejarah batu bacan, batu mulia tersebut berproses setiap harinya sehingga pada proses terakhir, batu tersebut biasanya hanya memberikan dua warna, hijau tua dan hijau kebiru-biruan. Uniknya, batu bacan akan menyerap warna benda yang melekat padanya. Misalnya, jika Anda menempelkan batu bacan pada emas, maka batu tersebut warnanya akan berubah menjadi emas. Namun, jika Anda melepaskannya, secara perlahan, batu akan kembali ke warna semua, yaitu hijau tua atau hijau kebiru-biruan.

Kelebihan batu bacan tersebut yang membuat para kolektor dari china dan Eropa berburu batu bacan, baik doko maupun palamea. Batu bacan yang dikenal dengan blue Jade ini harganya terbilang mahal karena selain indah, batu alam ini juga dicari banyak orang. Jika Anda membelinya dalam bentuk cincin atau liontin, harga batu bacan berkisar antara 200 ribu sampai 2,5 jutaan. Tetapi, jika Anda membelinya dalam bentuk batu masih bongkahan, harganya cukup fantastis, 40 juta sampai 100 juta per kg-nya. Benar-benar harga baru bacan sama halnya dengan sejarah batu bacan yang membuat orang semakin terkesan dan penasaran.