Senawangi


Lakon ini menceritakan Bima yang menghilang dari kesatrian Jodipati, sehingga membuat prihatin dan susahnya Gatotkaca, Antareja, dan Wisanggeni.

Tiba-tiba datangnya Dorawicara di Pringgadani, yang mengenalkan jimat Kantong wasiat, yang dapat digunakan untuk melihat perjalanan hidup manusia. Gatotkaca ingin mengetahui nasib Bima lewat Kantong wasiat, tetapi ditipu oleh Dorawicara dan Gatotkaca dibawa pergi ke hutan Pringgabaya untuk dibunuh. Antareja dan Wisanggeni segera mengejarnya tetapi tidak berhasil, karena dihalang-halangi para Kurawa.

Sementara itu Abimanyu disertai panakawan menghadap Abiyasa dan menanyakan hilangnya Bima, dan Abiyasa memerintahkan untuk pergi ke hutan Pringgabaya.

Pada saat yang sama, Dewi Pregiwa menerima Gatotkaca palsu yang merayu, tetapi ditolak dan Pregiwa lari. Di perjalanan ia bertemu Angkawijaya sehingga terjadi peperangan dengan Gatotkaca palsu, sehingga Gatotkaca palsu lari.

Puntadewa dan Prabu Kresna tidak sabar menunggu Abimanyu yang diutus ke Sapta Arga, maka kedua raja itu pergi mencari Bima. Di Pringgabaya bertemu dengan Pendeta Senawangi. Demikian juga Abimanyu juga datang di pertapaan. Sementara Begawan Dorawicara akan membunuh Gatotkaca, tiba-tiba Anoman menolongnya, sehingga Gatotkaca terhindar dari maut.

Di Pringgadani, Dorawicara bertemu Gatotkaca palsu yang memberitakan kegagalannya, tiba-tiba Gatotkaca asli datang bertemu Begawan Senawangi, peperangan terjadi Senawangi berubah Bima, Gatotkaca palsu menjadi Lesmana Mandrakumara, dan Dorawicara berubah Durga dan kembali ke Setragandamayit.

Lebih baru Lebih lama