Paling enak memang menggunakan mobil yang kondisinya selalu dalam kondisi fit dan terawat. Segala urusan menjadi lancar dan stresspun sedikit berkurang. Kunci dari mobil yang nyaman digunakan adalah perawatan dan perbaikan yang teratur
dan rutin dilakukan.
Kelalaian dalam hal perawatan dan perbaikan bisa menimbulkan bermacam-macam kendala saat mobil digunakan, salah satunya adalah tarikan mobil terasa berat. Tarikan mobil terasa berat memang tidak terlalu terasa pada jalan-jalan yang landai dan rata.
Namun, untuk kondisi jalan yang menanjak dan menurun, tarikan mobil berat bisa menjadi masalah yang cukup pelik, seperti contohnya mobil tidak kuat dipakai saat menanjak atau ketika akan menyalip mobil lain. Kondisi tersebut bisa saja membahayakan jika tidak segera diperbaiki.
Lantas, apa saja sih penyebab tarikan mobil berat ? Berikut akan kami informasikan beberapa penyebab tarikan mobil terasa berat yang kami ketahui..
Penyebab tarikan mobil terasa berat yang paling sering terjadi adalah kampas kopling tipis. Ciri-cirinya, putaran rpm mesin tinggi namun laju mobil terasa berat dan lambat.
Ya, kampas kopling yang tipis akan membuat celah yang cukup besar diantara Clutch Cover dengan Flywheel, efeknya akan timbul slip diantara kedua komponen tersebut. Kondisi slip ini akan membuang tenaga mesin secara cuma-cuma, akibatnya akan berdampak pada tarikan mobil yang terasa berat.
Sebagai contoh ; Saat mesin berputar, mesin menghasilkan 10 tenaga. Jika kondisi kopling baik dan normal, maka tenaga yang diterima oleh transmisi juga akan berjumlah 10 tenaga. Namun, karena kampas kopling sudah tipis dan terjadi selip, bisa jadi jumlah tenaga yang diterima di transmisi hanya berjumlah 7 tenaga.
Artinya, tenaga mesin akan berkurang akibat kampas kopling tipis. Jika kondisi tipisnya kampas kopling sudah parah, maka mobil bisa mogok meskipun mesin tetap menyala. (baca juga: penyebab kampas kopling cepat habis)
Penyebab tarikan mobil terasa berat berikutnya adalah Filter udara kotor atau mampet. Filter udara yang mampet akan menghambat pasokan udara bersih ke dalam mesin.
Untuk mendapatkan tenaga yang maksimal, mesin membutuhkan campuran udara dan bahan bakar yang ideal (14,7kg udara : 1 kg Fuel). Filter udara yang mampet akan membuat perbandingan ideal tersebut menjadi sulit dicapai. Akibatnya, jumlah perbandingan udara di dalam mesin menjadi tidak sesuai.
Jumlah perbandingan udara yang tidak sesuai otomatis akan menyebabkan tenaga mesin hasil pembakaran menjadi tidak maksimal yang dampaknya akan membuat tarikan mobil terasa berat.
Catalytic converter letaknya ada di bagian jalur pembuangan asap, tepatnya setelah exhaust manifold. Catalytic converter berfungsi untuk mengurangi kandungan gas-gas berbahaya sisa hasil pembakaran di mesin.
Bagian dalam catalytic converter tersusun dari lubang-lubang kecil memanjang dengan bentuk mirip sarang tawon.
Karena bentuknya yang kecil, maka partikel-partikel kecil yang ikut bersama asap pun akan lebih mudah diserap oleh catalytic converter dan di ubah secara kimia guna menurunkan tingkat bahaya dari zat tersebut. Dengan begitu, kandungan zat berbahaya yang ikut keluar bersama asap sudah lebih bersih dan lebih ramah lingkungan.
Namun begitu, prosesnya yang terus menerus berlangsung, terlebih jika mesin banyak mengalami masalah bisa membuat catalytic converter menjadi tersumbat dan mampet. Tersumbatnya catalytic converter akan menghambat jalur pembuangan asap di knalpot. Efeknya tarikan mobil akan terasa berat.
Tarikan mobil terasa berat berikutnya bisa juga diakibatkan oleh filter bahan bakar yang kotor. Filter bahan bakar yang kotor akan mengganggu suplai bahan bahan bakar kedalam mesin. Selain itu, kotoran yang ada juga akan membuat bahan bakar yang masuk ke mesin menjadi kurang bersih.
Efeknya, hasil pembakaran menjadi kurang sempurna, campuran udara dan bahan bakar tidak ideal akibat bahan bakar yang masuk lebih sedikit, dan akhirnya kondisi seperti ini bisa membuat tarikan mobil terasa berat.
Jangan sepelekan ukuran setelan celah klep di mesin, pasalnya celah klep ikut mempengaruhi kinerja mesin, tarikan mobil berat adalah salah satu efeknya. Umumya tarikan berat terjadi akibat klep sudah tidak lama di setel ulang sehingga ukuran celah menjadi lebih besar dari ukuran normalnya.
Ukuran celah klep (valve clearance) yang terlalu besar bisa membuat mesin bunyi kletek-kletek, selain itu, ia juga kerap membuat tarikan mobil berat dan lambat. Celah klep yang terlalu besar akan memperlambat gerakan buka tutup valve dan memperkecil jarak buka klep.
Efeknya, suplai campuran udara dan bahan bakar yang masuk pun juga menjadi lebih sedikit dan terhambat. Hal ini akan mempengruhi performa mesin secara keseluruhan. Lakukan penyetelan klep secara rutin dengan ukuran yang sesuai dengan mobil Anda.
Penyebab tarikan mobil terasa berat juga bisa dipengaruhi dari posisi penyetelan ignition timing yang tidak sesuai. Ignition timing adalah waktu busi memercikan api sebelum piston berada diposisi puncak (titik mati atas).
Penyetelan ignition timing yang tidak sesuai dengan standar mesin akan mempengaruhi proses pembakaran dan tenaga yang dihasilkan. Knocking, ngelitik serta tarikan berat kerap muncul akibat posisi igniton timing yang tidak sesuai.
Penyetelan ignition timing ini umumnya hanya bisa dilakukan pada mobil injeksi yang masih menggunakan distributor, sedangkan untuk mesin injeksi yang sistem pengapiannya sudah distributorless (tanpa distributor), ignition timing sudah tidak bisa di setel.
Penyebab tarikan mobil terasa berat berikutnya adalah sebagian rem ada yang seret dan macet. Kondisi rem yang seret dan macet tentu saja akan menahan kecepatan dan tenaga putaran roda sehingga efeknya tarikan mobil terasa berat.
Baca juga:
Transmisi Automatic bermasalah juga bisa menjadi penyebab tarikan mobil terasa berat. Oli transmisi yang sudah kotor kerap menimbulkan masalah pada transmisi automatic.
Belum lagi jika terdapat kerusakan dari sisi elektrikalnya seperti Komputer A/T , sensor dan aktuator pada valve body matic. Tentu saja hal ini akan mengganggu performa mesn secara keseluruhn hingga tarikan mobil terasa berat.
Jenis bahan bakar yang digunakan tidak sesuai juga bisa menjadi penyebab tarikan mobil terasa berat. Memang untuk penyebab yang satu ini kerap muncul ketika pengunaan bahan bakar yang tidak sesuai tersebut sudah berlangsung lama.
Kondisi ini umumnya terjadi akibat nilai RON (Research Otane Number) pada bahan bakar yang digunakan lebih rendah dari spesifikasi yang seharusnya digunakan oleh mesin.
Contoh, mobil seharusnya menggunakan RON 92 (Pertamax), namun yang sering dipakai adalah bahan bakar dengan RON 88 (Premium). Akibatnya, proses pembakaran menjadi tidak sempurna dan deposit kotoran yang menumpuk diruang bakar juga akan lebih banyak.
Kotoran akibat pembakaran yang tidak sempurna tersebut jelas akan mengganggu performa mesin secara keseluruhan hingga menimbulkan tarikan mobil terasa berat.
dan rutin dilakukan.
Kelalaian dalam hal perawatan dan perbaikan bisa menimbulkan bermacam-macam kendala saat mobil digunakan, salah satunya adalah tarikan mobil terasa berat. Tarikan mobil terasa berat memang tidak terlalu terasa pada jalan-jalan yang landai dan rata.
Namun, untuk kondisi jalan yang menanjak dan menurun, tarikan mobil berat bisa menjadi masalah yang cukup pelik, seperti contohnya mobil tidak kuat dipakai saat menanjak atau ketika akan menyalip mobil lain. Kondisi tersebut bisa saja membahayakan jika tidak segera diperbaiki.
Lantas, apa saja sih penyebab tarikan mobil berat ? Berikut akan kami informasikan beberapa penyebab tarikan mobil terasa berat yang kami ketahui..
1. Kampas kopling tipis
Penyebab tarikan mobil terasa berat yang paling sering terjadi adalah kampas kopling tipis. Ciri-cirinya, putaran rpm mesin tinggi namun laju mobil terasa berat dan lambat.
Ya, kampas kopling yang tipis akan membuat celah yang cukup besar diantara Clutch Cover dengan Flywheel, efeknya akan timbul slip diantara kedua komponen tersebut. Kondisi slip ini akan membuang tenaga mesin secara cuma-cuma, akibatnya akan berdampak pada tarikan mobil yang terasa berat.
Sebagai contoh ; Saat mesin berputar, mesin menghasilkan 10 tenaga. Jika kondisi kopling baik dan normal, maka tenaga yang diterima oleh transmisi juga akan berjumlah 10 tenaga. Namun, karena kampas kopling sudah tipis dan terjadi selip, bisa jadi jumlah tenaga yang diterima di transmisi hanya berjumlah 7 tenaga.
Artinya, tenaga mesin akan berkurang akibat kampas kopling tipis. Jika kondisi tipisnya kampas kopling sudah parah, maka mobil bisa mogok meskipun mesin tetap menyala. (baca juga: penyebab kampas kopling cepat habis)
2. Filter udara kotor / mampet
Penyebab tarikan mobil terasa berat berikutnya adalah Filter udara kotor atau mampet. Filter udara yang mampet akan menghambat pasokan udara bersih ke dalam mesin.
Untuk mendapatkan tenaga yang maksimal, mesin membutuhkan campuran udara dan bahan bakar yang ideal (14,7kg udara : 1 kg Fuel). Filter udara yang mampet akan membuat perbandingan ideal tersebut menjadi sulit dicapai. Akibatnya, jumlah perbandingan udara di dalam mesin menjadi tidak sesuai.
Jumlah perbandingan udara yang tidak sesuai otomatis akan menyebabkan tenaga mesin hasil pembakaran menjadi tidak maksimal yang dampaknya akan membuat tarikan mobil terasa berat.
3. Catalytic Converter mampet
Catalytic converter letaknya ada di bagian jalur pembuangan asap, tepatnya setelah exhaust manifold. Catalytic converter berfungsi untuk mengurangi kandungan gas-gas berbahaya sisa hasil pembakaran di mesin.
Bagian dalam catalytic converter tersusun dari lubang-lubang kecil memanjang dengan bentuk mirip sarang tawon.
Karena bentuknya yang kecil, maka partikel-partikel kecil yang ikut bersama asap pun akan lebih mudah diserap oleh catalytic converter dan di ubah secara kimia guna menurunkan tingkat bahaya dari zat tersebut. Dengan begitu, kandungan zat berbahaya yang ikut keluar bersama asap sudah lebih bersih dan lebih ramah lingkungan.
Namun begitu, prosesnya yang terus menerus berlangsung, terlebih jika mesin banyak mengalami masalah bisa membuat catalytic converter menjadi tersumbat dan mampet. Tersumbatnya catalytic converter akan menghambat jalur pembuangan asap di knalpot. Efeknya tarikan mobil akan terasa berat.
4. Filter bahan bakar kotor
Tarikan mobil terasa berat berikutnya bisa juga diakibatkan oleh filter bahan bakar yang kotor. Filter bahan bakar yang kotor akan mengganggu suplai bahan bahan bakar kedalam mesin. Selain itu, kotoran yang ada juga akan membuat bahan bakar yang masuk ke mesin menjadi kurang bersih.
Efeknya, hasil pembakaran menjadi kurang sempurna, campuran udara dan bahan bakar tidak ideal akibat bahan bakar yang masuk lebih sedikit, dan akhirnya kondisi seperti ini bisa membuat tarikan mobil terasa berat.
5. Setelan celah klep berubah
Jangan sepelekan ukuran setelan celah klep di mesin, pasalnya celah klep ikut mempengaruhi kinerja mesin, tarikan mobil berat adalah salah satu efeknya. Umumya tarikan berat terjadi akibat klep sudah tidak lama di setel ulang sehingga ukuran celah menjadi lebih besar dari ukuran normalnya.
Ukuran celah klep (valve clearance) yang terlalu besar bisa membuat mesin bunyi kletek-kletek, selain itu, ia juga kerap membuat tarikan mobil berat dan lambat. Celah klep yang terlalu besar akan memperlambat gerakan buka tutup valve dan memperkecil jarak buka klep.
Efeknya, suplai campuran udara dan bahan bakar yang masuk pun juga menjadi lebih sedikit dan terhambat. Hal ini akan mempengruhi performa mesin secara keseluruhan. Lakukan penyetelan klep secara rutin dengan ukuran yang sesuai dengan mobil Anda.
6. Ignition timing tidak sesuai
Penyebab tarikan mobil terasa berat juga bisa dipengaruhi dari posisi penyetelan ignition timing yang tidak sesuai. Ignition timing adalah waktu busi memercikan api sebelum piston berada diposisi puncak (titik mati atas).
Penyetelan ignition timing yang tidak sesuai dengan standar mesin akan mempengaruhi proses pembakaran dan tenaga yang dihasilkan. Knocking, ngelitik serta tarikan berat kerap muncul akibat posisi igniton timing yang tidak sesuai.
Penyetelan ignition timing ini umumnya hanya bisa dilakukan pada mobil injeksi yang masih menggunakan distributor, sedangkan untuk mesin injeksi yang sistem pengapiannya sudah distributorless (tanpa distributor), ignition timing sudah tidak bisa di setel.
7. Bagian rem ada yang seret/macet
Penyebab tarikan mobil terasa berat berikutnya adalah sebagian rem ada yang seret dan macet. Kondisi rem yang seret dan macet tentu saja akan menahan kecepatan dan tenaga putaran roda sehingga efeknya tarikan mobil terasa berat.
Baca juga:
8. Transmisi Automatic bermasalah
Transmisi Automatic bermasalah juga bisa menjadi penyebab tarikan mobil terasa berat. Oli transmisi yang sudah kotor kerap menimbulkan masalah pada transmisi automatic.
Belum lagi jika terdapat kerusakan dari sisi elektrikalnya seperti Komputer A/T , sensor dan aktuator pada valve body matic. Tentu saja hal ini akan mengganggu performa mesn secara keseluruhn hingga tarikan mobil terasa berat.
9. Jenis bahan bakar yang digunakan tidak sesuai
Jenis bahan bakar yang digunakan tidak sesuai juga bisa menjadi penyebab tarikan mobil terasa berat. Memang untuk penyebab yang satu ini kerap muncul ketika pengunaan bahan bakar yang tidak sesuai tersebut sudah berlangsung lama.
Kondisi ini umumnya terjadi akibat nilai RON (Research Otane Number) pada bahan bakar yang digunakan lebih rendah dari spesifikasi yang seharusnya digunakan oleh mesin.
Contoh, mobil seharusnya menggunakan RON 92 (Pertamax), namun yang sering dipakai adalah bahan bakar dengan RON 88 (Premium). Akibatnya, proses pembakaran menjadi tidak sempurna dan deposit kotoran yang menumpuk diruang bakar juga akan lebih banyak.
Kotoran akibat pembakaran yang tidak sempurna tersebut jelas akan mengganggu performa mesin secara keseluruhan hingga menimbulkan tarikan mobil terasa berat.