Perkawinan Adipati Karna dengan Surtikanti mempunyai putra Warsa Kusuma dan telah dewasa. Pada suatu hari ia melamar putri Suyudana yang bernama Dewi Lesmanawati, serta mendapat keterangan bahwa ada syarat untuk mempelai pria yakni harus dapat mewujudkan bale kencana dengan delapan ratus tugu.
Untuk mendapatkan itu, Adipati Karna berpaling kepada Bima untuk memberikan pertolongan. Maka Bima memerintahkan Gatotkaca pergi ke Singgela untuk meminjam bale kencana yang dinginkan Dewi Lesmanawati. Gatotkaca melaksanakan perintah itu dan segera datang menemui Bisawarna yang memiliki bale kencana dan diberikannya.
Pada waktu dibawa ke Awangga lewat udara terlihat oleh Anoman yang dikira ada pencuri yang mengambil bale kencana, maka terjadilah perkelahian. Setelah saling mengenal maka Gatotkaca melanjutkan perjalanannya.
Sementara di Astina persiapan perkawinan Warsa Kusuma dengan Dewi Lesmanawati telah siap, tetapi digemparkan dengan masuknya seorang pemuda yang mengadakan hubungan cinta dengan Lesmanawati. Ia bernama Bambang Danasalira dari Pertapaan Gambir Melati, cucunya Begawan Sidik Mulya. Ia diperintah kakeknya mencari ayahnya yakni Arjuna dan sebelum pergi ke Madukara diminta datang di Pringgadani. Oleh Arimbi semula bernama Bambang Saptarengga diganti nama Bambang Danasalira dan diperintahkan mengikuti Gatotkaca dalam perjalanan ke Singgela. Namun ia tersesat dan masuk ke negara Astina bertemu Dewi Lesmanawati dan terjalin hubungan cinta.
Mendengar berita ituAdipati Karna tersinggung dan sangat marah maka meminta Arjuna dan Bima datang di Astina. Sedangkan Kurawa menangkap Danasalira dan dihadapkan Prabu Suyudana serta akan dihukum mati di depan umum.
Namun, pada waktu akan dibunuh ternyata tidak ada senjata yang dapat melukai tubuhnya, tetapi akhirnya ia terbunuh oleh keris Pulanggeni milik Arjuna. Gatotkaca melihat peristiwa itu segera mengambil jenazahnya serta membawa terbang ke Dwarawati. Oleh Sri Kresna Danasalira dihidupkan kembali dengan bunga Wijayakusuma.
Untuk mendapatkan itu, Adipati Karna berpaling kepada Bima untuk memberikan pertolongan. Maka Bima memerintahkan Gatotkaca pergi ke Singgela untuk meminjam bale kencana yang dinginkan Dewi Lesmanawati. Gatotkaca melaksanakan perintah itu dan segera datang menemui Bisawarna yang memiliki bale kencana dan diberikannya.
Pada waktu dibawa ke Awangga lewat udara terlihat oleh Anoman yang dikira ada pencuri yang mengambil bale kencana, maka terjadilah perkelahian. Setelah saling mengenal maka Gatotkaca melanjutkan perjalanannya.
Sementara di Astina persiapan perkawinan Warsa Kusuma dengan Dewi Lesmanawati telah siap, tetapi digemparkan dengan masuknya seorang pemuda yang mengadakan hubungan cinta dengan Lesmanawati. Ia bernama Bambang Danasalira dari Pertapaan Gambir Melati, cucunya Begawan Sidik Mulya. Ia diperintah kakeknya mencari ayahnya yakni Arjuna dan sebelum pergi ke Madukara diminta datang di Pringgadani. Oleh Arimbi semula bernama Bambang Saptarengga diganti nama Bambang Danasalira dan diperintahkan mengikuti Gatotkaca dalam perjalanan ke Singgela. Namun ia tersesat dan masuk ke negara Astina bertemu Dewi Lesmanawati dan terjalin hubungan cinta.
Mendengar berita ituAdipati Karna tersinggung dan sangat marah maka meminta Arjuna dan Bima datang di Astina. Sedangkan Kurawa menangkap Danasalira dan dihadapkan Prabu Suyudana serta akan dihukum mati di depan umum.
Namun, pada waktu akan dibunuh ternyata tidak ada senjata yang dapat melukai tubuhnya, tetapi akhirnya ia terbunuh oleh keris Pulanggeni milik Arjuna. Gatotkaca melihat peristiwa itu segera mengambil jenazahnya serta membawa terbang ke Dwarawati. Oleh Sri Kresna Danasalira dihidupkan kembali dengan bunga Wijayakusuma.