PRABU BAKA atau Waka yang dikenal pula dengan nama Bakasura adalah raja raksasa negara Giripura (pedalangan Jawa). Sedangkan menurut Mahabharata, Bakasura adalah seorang raksasa hutan yang karena kesaktiannya berhasil menguasai kota Ekacakra, dan tinggal di sebuah gua diluar kota. Konon ia masih keturunan Bathara Kalagutama, putra Bathara Kala dengan Dewi Pramuni dari Kahyangan Setragandamayit.
Prabu Baka sangat sakti. Berwatak kejam dan bengis. Ia memerintah negara dengan penuh kejaliman, membuat rayatnya menderita Apalagi ia memiliki kebiasaan aneh, gemar memakan daging manusia, yang setiap saat harus dihidangkan oleh para punggawanya.
Akhir riwayat Prabu Baka diceritakan: ia tewas dalam peperangan melawan Bima, salah seorang satria Pandawa, putra Prabu Pandu dengan Dewi Kunti. Menurut Mahabharata, Bima dan keempat saudarnya bersama Dewi Kunti tengah hidup menyamar di Ekacakra, setelah selamat dari peristiwa pembakaran Istana Kardus (Balai Sigala-gala), dan bermaksud menolong keluarga brahmana yang putrinya akan dikorbakan untuk santapan Bakasura. Sedangkan menurut cerita pedalangan (Jawa), Bima datang ke negara Giripura untuk menolong Wiku Ijrapa dan putranya, Rawan yang akan dijadikan santapan Prabu Baka. (Kisahnya dapat dibaca di : Bima Bothok )
Prabu Baka sangat sakti. Berwatak kejam dan bengis. Ia memerintah negara dengan penuh kejaliman, membuat rayatnya menderita Apalagi ia memiliki kebiasaan aneh, gemar memakan daging manusia, yang setiap saat harus dihidangkan oleh para punggawanya.
Akhir riwayat Prabu Baka diceritakan: ia tewas dalam peperangan melawan Bima, salah seorang satria Pandawa, putra Prabu Pandu dengan Dewi Kunti. Menurut Mahabharata, Bima dan keempat saudarnya bersama Dewi Kunti tengah hidup menyamar di Ekacakra, setelah selamat dari peristiwa pembakaran Istana Kardus (Balai Sigala-gala), dan bermaksud menolong keluarga brahmana yang putrinya akan dikorbakan untuk santapan Bakasura. Sedangkan menurut cerita pedalangan (Jawa), Bima datang ke negara Giripura untuk menolong Wiku Ijrapa dan putranya, Rawan yang akan dijadikan santapan Prabu Baka. (Kisahnya dapat dibaca di : Bima Bothok )