Struktur Kurikulum kombinasi MTs merupakan hasil penetapan KMA Nomor 2017 Tahun 2014 tentang Kurikulum Madrasah. Inti dari peraturan ini adalah adanya kombinasi antara struktur kurikulum MTs berbasis KTSP sebagaimana Peraturan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2008 dan Struktur Kurikulum berbasis Kurikulum 2013 berdasarkan KMA Nomor 165 Tahun 2014.
Peraturan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2008 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah, merupakan perangkat peraturan yang mengatur pemberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) termasuk di Madrasah Tsanawiyah. Dalam lampiran PMA No. 2 Tahun 2008 ini termuat tabel struktur kurikulum yang berlaku di Madrasah Tsanawiyah (MTs) dengan total alokasi waktu perkelasnya sejumlah 40 JTM (Pengembangan Diri tidak dihitung sebagai mata pelajaran).
Tabel Struktur Kurikulum berdasarkan Peraturan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2008 adalah sebagai berikut ini.
Keputusan Menteri Agama Nomor 165 Tahun 2014 tentang Pedoman Kurikulum Madrasah 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab yang menjadi pedoman penyelenggaraan Kurikulum 2013 di semua jenjang madrasah termasuk MTs.
Tabel struktur kurikulum berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 165 Tahun 2014 adalah sebagai berikut:
Kurikulum 2013 diberlakukan tidak bagi semua madrasah di Indonesia tetapi hanya untuk madrasah-madrasah yang telah ditetapkan saja. Selebihnya, menggunakan kurikulum kombinasi yang merupakan perpaduan antara KTSP dan K13.
Adalah Keputusan Menteri Agama Nomor 207 Tahun 2014 tentang Kurikulum Madrasah yang mengaturnya. Dalam KMA ini ditetapkan 'kurikulum kombinasi' dimana pada mata pelajaran umum tetap menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006 (KTSP) sedangkan untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab menggunakan Kurikulum 2013.
Sehingga struktur kurikulum pada Madrasah Tsanawiyah berdasarkan KMA No. 207 Tahun 2014 adalah sebagaimana berikut:
Keterangan: Pengembangan diri tidak dihitung sebagai mata pelajaran. Sehingga jumlah JTM perminggunya adalah 41 JTM untuk semua tingkat kelas di MTs.
Di layanan Simpati mulai periode verval Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2016/2017 memberikan kewenangan setiap madrasah untuk menambah hingga 4 JTM per-minggunya per-rombel. Dalam isian Jadwal Mengajar Mingguan di Simpatika pun alokasi JTM yang tertera di bagian atas jadwal adalah "41 + 4".
Semua mata pelajaran dapat ditambahkan dari alokasi tambahan 4 JTM tersebut. Bahkan dimungkinkan juga menambahkan mata pelajaran baru (muatan lokal) yang tidak tercantum dalam struktur kurikulum di atas. Sebagai contoh, semisal dilakukan penambahan sebagai berikut:
Baca :
Struktur Kurikulum MI KTSP KMA 207 Tahun 2014Struktur Kurikulum K13 (2013) untuk Madrasah Ibtidaiyah
1. PMA Nomor 2 Tahun 2008
Peraturan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2008 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah, merupakan perangkat peraturan yang mengatur pemberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) termasuk di Madrasah Tsanawiyah. Dalam lampiran PMA No. 2 Tahun 2008 ini termuat tabel struktur kurikulum yang berlaku di Madrasah Tsanawiyah (MTs) dengan total alokasi waktu perkelasnya sejumlah 40 JTM (Pengembangan Diri tidak dihitung sebagai mata pelajaran).
Tabel Struktur Kurikulum berdasarkan Peraturan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2008 adalah sebagai berikut ini.
Komponen | Kelas dan Alokasi Waktu | ||||
---|---|---|---|---|---|
VII | VIII | IX | |||
A. | Mata Pelajaran | ||||
1. | Pendidikan Agama Islam | ||||
a. | Al-Qur'an-Hadis | 2 | 2 | 2 | |
b. | Akidah-Akhlak | 2 | 2 | 2 | |
c. | Fikih | 2 | 2 | 2 | |
d. | Sejarah Kebudayaan Islam | 2 | 2 | 2 | |
2. | Pendidikan Kewarganegaraan | 2 | 2 | 2 | |
3. | Bahasa Indonesia | 4 | 4 | 4 | |
4. | Bahasa Arab | 2 | 2 | 2 | |
5. | Bahasa Inggris | 4 | 4 | 4 | |
6. | Matematika | 4 | 4 | 4 | |
7. | Ilmu Pengetahuan Alam | 4 | 4 | 4 | |
8. | Ilmu Pengetahuan Sosial | 4 | 4 | 4 | |
9. | Seni Budaya | 2 | 2 | 2 | |
10. | Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan | 2 | 2 | 2 | |
11. | Keterampilan/TIK | 2 | 2 | 2 | |
B. | Muatan Lokal *) | 2 | 2 | 2 | |
C. | Pengembangan Diri **) | 2 | 2 | 2 | |
Jumlah | 42 | 42 | 42 |
2. KMA No. 165 Tahun 2014
Keputusan Menteri Agama Nomor 165 Tahun 2014 tentang Pedoman Kurikulum Madrasah 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab yang menjadi pedoman penyelenggaraan Kurikulum 2013 di semua jenjang madrasah termasuk MTs.
Tabel struktur kurikulum berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 165 Tahun 2014 adalah sebagai berikut:
Komponen | Kelas dan Alokasi Waktu | ||||
---|---|---|---|---|---|
VII | VIII | IX | |||
Kelompok A | |||||
1. | Pendidikan Agama Islam | ||||
a. | Al-Qur'an-Hadis | 2 | 2 | 2 | |
b. | Akidah-Akhlak | 2 | 2 | 2 | |
c. | Fikih | 2 | 2 | 2 | |
d. | Sejarah Kebudayaan Islam | 2 | 2 | 2 | |
2. | Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan | 3 | 3 | 3 | |
3. | Bahasa Indonesia | 6 | 6 | 6 | |
4. | Bahasa Arab | 3 | 3 | 3 | |
5. | Matematika | 5 | 5 | 5 | |
6. | Ilmu Pengetahuan Alam | 5 | 5 | 5 | |
7. | Ilmu Pengetahuan Sosial | 4 | 4 | 4 | |
8. | Bahasa Inggris | 4 | 4 | 4 | |
Kelompok B | |||||
1. | Seni Budaya | 3 | 3 | 3 | |
2. | Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan | 3 | 3 | 3 | |
3. | Prakarya | 2 | 2 | 2 | |
Jumlah | 46 | 46 | 46 |
3. KMA No. 207 Tahun 2014
Kurikulum 2013 diberlakukan tidak bagi semua madrasah di Indonesia tetapi hanya untuk madrasah-madrasah yang telah ditetapkan saja. Selebihnya, menggunakan kurikulum kombinasi yang merupakan perpaduan antara KTSP dan K13.
Adalah Keputusan Menteri Agama Nomor 207 Tahun 2014 tentang Kurikulum Madrasah yang mengaturnya. Dalam KMA ini ditetapkan 'kurikulum kombinasi' dimana pada mata pelajaran umum tetap menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006 (KTSP) sedangkan untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab menggunakan Kurikulum 2013.
Sehingga struktur kurikulum pada Madrasah Tsanawiyah berdasarkan KMA No. 207 Tahun 2014 adalah sebagaimana berikut:
Keterangan: Pengembangan diri tidak dihitung sebagai mata pelajaran. Sehingga jumlah JTM perminggunya adalah 41 JTM untuk semua tingkat kelas di MTs.
4. Kewenangan Penambahan 4 JTM di Simpatika
Di layanan Simpati mulai periode verval Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2016/2017 memberikan kewenangan setiap madrasah untuk menambah hingga 4 JTM per-minggunya per-rombel. Dalam isian Jadwal Mengajar Mingguan di Simpatika pun alokasi JTM yang tertera di bagian atas jadwal adalah "41 + 4".
Semua mata pelajaran dapat ditambahkan dari alokasi tambahan 4 JTM tersebut. Bahkan dimungkinkan juga menambahkan mata pelajaran baru (muatan lokal) yang tidak tercantum dalam struktur kurikulum di atas. Sebagai contoh, semisal dilakukan penambahan sebagai berikut:
- Bahasa Indonesia dari 4 menjadi 5 JTM
- Matematika dari 4 menjadi 5 JTM
- Nahwu Shorof (Muatan Lokal) 2 JTM
Bagaimana dengan linieritasnya?
Sampai artikel ini ditulis, penambahan 4 JTM tersebut tidak dihitung sebagai JTM yang linier.
Itulah struktur kurikulum kombinasi untuk MTs berdasarkan KMA No. 2017 Tahun 2014. Semoga struktur kurikulum berbasis 'campuran' KTSP dan K13 ini dapat membantu rekan-rekan dalam penyusunan jadwal di nadrasah masing-masing.