Gundul pringis adalah salah satu jenis hantu yang eksistensinya masih terus berjaya di era milenium saat ini. Beberapa penampakan pernah ditemukan di berbagai daerah di tanah air, terutama di Pulau Sumatera dan Jawa. Nah, kali ini saya akan membagikan sebuah kisah nyata bertemu dengan gundul pringis kiriman dari seorang pembaca setia blog ini yaitu Mas Anwar Jumadi dari Sragen. Berikut ceritanya:
Suatu malam, aku bersama 5 temanku melakukan kemah bersama di sebuah bukit yang terletak di Sragen, Jawa Tengah. Acara itu sebetulnya hanya sebuah acara senang-senang saja untuk melepas lelah selama bekerja berbulan-bulan. Acara yang kami isi dengan bakar-bakar ayam, nyanyi-nyanyi bersama, sambil ngobrol-ngobrol ringan berjalan seperti acara kemah pada umumnya. Sama sekali kami tak menyangka, di malam yang panjang itu kami akan jadi memiliki pengalaman cerita misteri bertemu dengan sesosok gundul pringis.
Malam kian larut, dan rasa kantuk pun timbul dari masing-masing kami, kecuali aku yang memang kebanyakan minum kopi. Mereka mulai mengambil posisi tidur dalam tenda. Meski akau belum begitu ngantuk, akupun terpaksa mengambil posisi tidur juga karena takut sendirian.
Bara api unggun mulai padam, tapi mataku masih belum terpejam juga. Pandangku hanya mengarah pada atap tenda yang mulai basah karena embun. Ku lihat jam di hp ku sudah menunjukan jam 02.20 WIB dan suasana semakin sunyi senyap. Hanya terdengar suara burung malam yang samar-samar terdengar dari kejauhan.
Tiba-tiba, dari atas bukit terdengar suara seperti kelapa jatuh tapi anehnya suara itu tak langsung dilanjutkan dengan suara kelapa menggelinding seperti suara kelapa jatuh pada umumnya. Ada sedikit jeda (mungkin sekitar 15 detik) hingga suara kelapa menggelinding itu terdengar. Aku langsung tersentak! Ingat akan cerita kakekku tentang pertanda munculnya hantu gundul pringis. Tapi perasaanku kemudian sebisa mungkin ku tenangkan dengan membaca beberapa surat pendek Al-Qur’an yang ku hapal. Aku tak berani membangunkan teman-temanku karena kasihan pada mereka yang sudah terlelap tidur. Perasaanku pun mulai tenang.
Tak berselang lama terdengar lagi suara khas cicit kalong yang mirip dengan suara orang tertawa. Sekujur tubuhku panas mendengarnya, telingaku ikut berdenging.
Suara itu berulang-ulang terdengar oleh ku, kalau tidak salah hingga 3 kali. Akupun bangun dari posisi tidur ke posisi duduk. Seketika itu aku melihat sepasang sinar merah sebesar kelereng tepat di samping atap tenda yang menyentuh tanah. Ketika suara tertawa berbunyi, sinar itu bergerak-gerak persis seperti mata.
Akupun memberanikan membuka atap tenda bagian bawah itu dengan mengangkatnya. Begitu terkejutnya aku melihat sebuah kepala plontos dengan sepasang mata bersinar merah.
Aku menjerit sekencang-kencangnya dan tak bisa bergerak seperti kaku. Tanpa ku sadari teman-temanku pun terbangun, dan menepak-nepak punggungku untuk menyadarkanku. Melihat arah pandanganku, mereka pun kemudian melihat si hantu gundul pringis. Mereka kemudian lari terbirit-birit meninggalkanku yang tegang dan lemas. Setelah itu, aku tak ingat apa-apa karena pingsan.
Esok harinya aku dibangunkan teman-temanku yang ditemani seorang kakek-kakek tua. Setelah tenang, aku kemudian menceritakan apa yang aku alami semalam. Kakek itupun kemudian menceritakan bahwa memang bukit itu adalah bukit angker yang dihuni sesosok gundul pringis. Katanya, beberapa orang memang sering melihat penampakan hantu ini. Dan kamipun disarankan untuk segera menyudahi perkemahan itu. Kami kemudian pulang kembali kekota membawa cerita mengerikan bertemu dengan gundul pringis.
Beberapa malam setelah kejadian itu, aku masih terus terbayang wajah si gundul pringis yang menyeramkan. Gigi taring besar, kepala plontos, mata bersinar merah, benar-benar membuat aku terus merasa lemas. Hingga aku menulis artikel ini, aku pun masih terbayang-bayang wajah hantu itu. Akupun sekarang tobat, berjanji tak akan lagi berkemah.
Mungkin itu saja cerita misteriku tentang hantu gundul pringis. Semoga dapat menjadi pelajaran bagi pembaca sekalian. Dan untuk admin blog , semoga artikel ini dapat segera diedit seperlunya untuk kemudian diposting. Terima kasih.
Suatu malam, aku bersama 5 temanku melakukan kemah bersama di sebuah bukit yang terletak di Sragen, Jawa Tengah. Acara itu sebetulnya hanya sebuah acara senang-senang saja untuk melepas lelah selama bekerja berbulan-bulan. Acara yang kami isi dengan bakar-bakar ayam, nyanyi-nyanyi bersama, sambil ngobrol-ngobrol ringan berjalan seperti acara kemah pada umumnya. Sama sekali kami tak menyangka, di malam yang panjang itu kami akan jadi memiliki pengalaman cerita misteri bertemu dengan sesosok gundul pringis.
Malam kian larut, dan rasa kantuk pun timbul dari masing-masing kami, kecuali aku yang memang kebanyakan minum kopi. Mereka mulai mengambil posisi tidur dalam tenda. Meski akau belum begitu ngantuk, akupun terpaksa mengambil posisi tidur juga karena takut sendirian.
Bara api unggun mulai padam, tapi mataku masih belum terpejam juga. Pandangku hanya mengarah pada atap tenda yang mulai basah karena embun. Ku lihat jam di hp ku sudah menunjukan jam 02.20 WIB dan suasana semakin sunyi senyap. Hanya terdengar suara burung malam yang samar-samar terdengar dari kejauhan.
Tiba-tiba, dari atas bukit terdengar suara seperti kelapa jatuh tapi anehnya suara itu tak langsung dilanjutkan dengan suara kelapa menggelinding seperti suara kelapa jatuh pada umumnya. Ada sedikit jeda (mungkin sekitar 15 detik) hingga suara kelapa menggelinding itu terdengar. Aku langsung tersentak! Ingat akan cerita kakekku tentang pertanda munculnya hantu gundul pringis. Tapi perasaanku kemudian sebisa mungkin ku tenangkan dengan membaca beberapa surat pendek Al-Qur’an yang ku hapal. Aku tak berani membangunkan teman-temanku karena kasihan pada mereka yang sudah terlelap tidur. Perasaanku pun mulai tenang.
Tak berselang lama terdengar lagi suara khas cicit kalong yang mirip dengan suara orang tertawa. Sekujur tubuhku panas mendengarnya, telingaku ikut berdenging.
Suara itu berulang-ulang terdengar oleh ku, kalau tidak salah hingga 3 kali. Akupun bangun dari posisi tidur ke posisi duduk. Seketika itu aku melihat sepasang sinar merah sebesar kelereng tepat di samping atap tenda yang menyentuh tanah. Ketika suara tertawa berbunyi, sinar itu bergerak-gerak persis seperti mata.
Akupun memberanikan membuka atap tenda bagian bawah itu dengan mengangkatnya. Begitu terkejutnya aku melihat sebuah kepala plontos dengan sepasang mata bersinar merah.
Aku menjerit sekencang-kencangnya dan tak bisa bergerak seperti kaku. Tanpa ku sadari teman-temanku pun terbangun, dan menepak-nepak punggungku untuk menyadarkanku. Melihat arah pandanganku, mereka pun kemudian melihat si hantu gundul pringis. Mereka kemudian lari terbirit-birit meninggalkanku yang tegang dan lemas. Setelah itu, aku tak ingat apa-apa karena pingsan.
Esok harinya aku dibangunkan teman-temanku yang ditemani seorang kakek-kakek tua. Setelah tenang, aku kemudian menceritakan apa yang aku alami semalam. Kakek itupun kemudian menceritakan bahwa memang bukit itu adalah bukit angker yang dihuni sesosok gundul pringis. Katanya, beberapa orang memang sering melihat penampakan hantu ini. Dan kamipun disarankan untuk segera menyudahi perkemahan itu. Kami kemudian pulang kembali kekota membawa cerita mengerikan bertemu dengan gundul pringis.
Beberapa malam setelah kejadian itu, aku masih terus terbayang wajah si gundul pringis yang menyeramkan. Gigi taring besar, kepala plontos, mata bersinar merah, benar-benar membuat aku terus merasa lemas. Hingga aku menulis artikel ini, aku pun masih terbayang-bayang wajah hantu itu. Akupun sekarang tobat, berjanji tak akan lagi berkemah.
Mungkin itu saja cerita misteriku tentang hantu gundul pringis. Semoga dapat menjadi pelajaran bagi pembaca sekalian. Dan untuk admin blog , semoga artikel ini dapat segera diedit seperlunya untuk kemudian diposting. Terima kasih.