Durmuka adalah salah satu dari seratus Kurawa.
Durmuka dan Drestaketi adalah dua dari sekian banyak Kurawa, mereka tidak melibatkan secara langsung terhadap kancah perang Baratayudha. Selama Baratayudha mereka juga tetap menjalani hidup di gubug itu melewatkan hari-hari mereka seperti biasa.
Baru ketika Baratayudha usai, dan Pandawa mengumumkan agar seluruh Kurawa yang tersisa menyerahkan diri, Durmuka dan Drestaketi secara sukarela menyerahkan diri ke istana Hastinapura yang sudah dikuasai kembali oleh Pandawa.
Hidup beberapa hari sebagai tawanan di istana Hastinapura. Ketika kemudian Prabu Yudhistira, sulung Pandawa, memberi ampunan kepada mereka, dan mereka diperbolehkan kembali ke gubug mereka. Durmuka dan Drestaketi pun kembali ke gubugnya itu, dan kembali menjalani hidup keseharian mereka. Sampai akhir hayat, Durmuka dan Drestaketi hidup di desa itu, meninggal dan dimakamkan seperti layaknya rakyat biasa. Mereka berdua tak beristri.